Harga emas dunia berhasil menguat pada Rabu kemarin, meski sempat kehilangan sebagian kenaikannya setelah risalah rapat Federal Reserve beredar di pasar. Emas spot (XAU/USD) naik 0,26 persen ke level USD4.077,85 per troy ons. Padahal di awal sesi, kenaikannya sempat tembus lebih dari 1 persen.
Yang menarik perhatian pasar adalah risalah pertemuan The Fed akhir Oktober lalu. Ternyata para pembuat kebijakan terbelah pendapat saat memutuskan pemangkasan suku bunga bulan kemarin. Mereka juga memperingatkan bahwa penurunan biaya pinjaman berisiko mengganggu upaya menurunkan inflasi—yang sudah bertengger di atas target 2 persen selama lebih dari empat tahun.
Ketua The Fed Jerome Powell sendiri sudah menegaskan dalam konferensi pers: pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember nanti bukanlah kepastian. "Risalah ini sebenarnya sudah lewat," kata Edward Meir, analis dari Marex. "Yang lebih penting adalah apa yang terjadi pada Desember, dan The Fed memerlukan lebih banyak data sebelum mengambil keputusan."
Menurut Meir, The Fed akan menerima data secara bertahap, dan itulah yang bakal jadi fokus pasar selanjutnya. Alat pantau CME FedWatch kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga Desember hanya sekitar 30 persen. Angka yang cukup kecil, kalau kita lihat situasi saat ini.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump kembali menyoroti kinerja Powell. Ia mengkritik ketua The Fed karena dianggap tidak cukup cepat menurunkan suku bunga.
Artikel Terkait
Direktur Chandra Asri Gelontorkan Rp1 Miliar untuk Borong Saham di Tengah Tekanan
Harga Minyak Tergelincir, Isu Perdamaian Rusia-Ukraina Beri Tekanan
Tabungan Emas Tembus 13,7 Ton, Nasabah Pegadaian Meroket Jadi 3,8 Juta
KAI Logistik Siap Serap 4,7 Juta Ton Muatan Truk Jelang Aturan ODOL 2027