Pemerintah Fasilitasi Kerja Sama Pasokan Konsentrat Tembaga Antara Amman Mineral dan Freeport
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi memberikan lampu hijau bagi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) untuk memasok konsentrat tembaganya ke fasilitas pengolahan (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI). Kebijakan ini merupakan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas pasokan bahan baku pasca-insiden operasional yang dialami kedua perusahaan.
Latar Belakang Kebijakan: Keputusan ini diambil menyusul dua peristiwa krusial. Pertama, terjadinya force majeur pada smelter Amman Mineral yang mengganggu kapasitas olah internalnya. Kedua, insiden longsor di area Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PTFI pada 8 September silam, yang sempat menghentikan operasi penambangan.
Meski PTFI telah mendapatkan izin operasional kembali untuk tambang Big Gossan dan Deep Mill Level Zone (DMLZ), Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengungkapkan bahwa produksi perusahaan saat ini baru mencapai sekitar 30 persen dari kapasitas normal, atau setara dengan 600 ribu ton bijih tembaga per tahun.
"Amman kalau bisa jual ke Freeport, supaya pabriknya kan sudah jalan. Tapi poinnya adalah itu kan B2B, nah kalau untungnya gede kalau ekspor, kan terserah mereka," jelas Tri Winarno dalam keterangan persnya di Kompleks Parlemen, Rabu (19/11).
Artikel Terkait
RAJA Pacu Ekspansi Agresif, Proyeksi Laba Melonjak dan Target Hara Saham Direvisi Tajam
Rupiah Bertahan di Tengah Badai Ketidakpastian Global, BI Perkuat Strategi Stabilisasi
Bank Indonesia Pacu Kredit Perbankan untuk Dongkrak Ekonomi 2026
KAI Commuter Buka Suara Soal Wacana KRL 24 Jam, Ini Kendala Utamanya