PNM Berikan Beasiswa Bahasa Inggris untuk 100 Siswa Cerebral Palsy di Hari Sumpah Pemuda
Cerebral palsy adalah gangguan pada perkembangan gerak dan postur tubuh yang disebabkan oleh kelainan otak sejak dini, seringkali mempengaruhi kemampuan motorik dan komunikasi penderitanya. Di Jakarta, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023 menunjukkan ada lebih dari 4.000 anak dengan kondisi cerebral palsy yang membutuhkan dukungan pendidikan inklusif dan akses pembelajaran adaptif.
Menanggapi kebutuhan ini, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bekerja sama dengan INDISI meluncurkan program PNM Peduli. Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, program ini memberikan beasiswa belajar Bahasa Inggris selama satu tahun penuh bagi 100 siswa dan pengajar penyandang disabilitas cerebral palsy. Penerima beasiswa berasal dari Sekolah Luar Biasa Tuna Daksa (SLBD) D1 Yayasan Peduli Anak Cacat (YPAC) Jakarta dan SLBN 01 Jakarta.
Pendekatan Blended Learning untuk Pendidikan Inklusif
Program beasiswa ini menghadirkan pendekatan blended learning yang inklusif. Pembelajaran dilakukan secara daring melalui aplikasi BAHASO dan secara luring dengan kelas tatap muka langsung setiap harinya. Metode ini dirancang untuk memudahkan akses belajar dan memastikan kualitas pendidikan yang optimal.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris peserta, tetapi juga membuka wawasan global dan menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan kesempatan yang setara.
Artikel Terkait
Bahlil Ungkap Tantangan Distribusi LPG dan BBM di Sumatera Pasca-Banjir Bandang
Menteri Bahlil Buka Suara: 50 Desa di Sumut Gelap Gulita Bukan karena Padam, Tapi Belum Pernah Terlistriki
VinFast Subang Akhirnya Beroperasi, Janji Ribuan Lapangan Kerja dan Mobil Listrik Lokal
ASDP Siapkan 15 Lintasan Utama untuk Antisipasi Arus Libur Natal dan Tahun Baru