Kepala Sekolah SLB-D1 YPAC Jakarta, Ai Ucu Rosida, menyampaikan rasa syukurnya atas kerja sama dengan PNM. Menurutnya, program ini memberikan ruang belajar dan kesempatan yang sangat berharga bagi anak-anak didiknya.
"Program ini menjadi bukti nyata bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan bermakna agar memiliki harapan yang setara," ujar Rosida.
Komitmen PNM untuk Pemberdayaan yang Inklusif
Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi, menegaskan keyakinan perusahaan bahwa setiap manusia memiliki potensi besar yang hanya perlu diberi kesempatan setara untuk berkembang.
"Pemuda dengan cerebral palsy adalah bagian dari masa depan bangsa yang tak boleh dipandang sebelah mata, terlebih di momen Sumpah Pemuda ini. Kami belajar banyak dari mereka tentang keteguhan, semangat, dan tekad pantang menyerah yang menjadi inspirasi bagi jutaan pemuda Indonesia lainnya," tutur Arief.
Bagi PNM, pemberdayaan disabilitas bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan komitmen nyata untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berdaya. PNM bertekad memastikan setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya PNM memperluas makna pemberdayaan, yang selama ini identik dengan sektor ekonomi, ke sektor pendidikan bagi difabel. Program serupa telah diterapkan di berbagai kota seperti Semarang, Tegal, Yogyakarta, Makassar, Purwokerto, Denpasar, Pontianak, Bandung, Balikpapan, Bekasi, Surabaya, Jambi, dan Jember.
Artikel Terkait
Bahlil Ungkap Tantangan Distribusi LPG dan BBM di Sumatera Pasca-Banjir Bandang
Menteri Bahlil Buka Suara: 50 Desa di Sumut Gelap Gulita Bukan karena Padam, Tapi Belum Pernah Terlistriki
VinFast Subang Akhirnya Beroperasi, Janji Ribuan Lapangan Kerja dan Mobil Listrik Lokal
ASDP Siapkan 15 Lintasan Utama untuk Antisipasi Arus Libur Natal dan Tahun Baru