Kadin dan Menkeu Bahas Strategi Dongkrak Ekspor Mebel dan Rebut Peluang Semikonduktor

- Jumat, 19 Desember 2025 | 14:30 WIB
Kadin dan Menkeu Bahas Strategi Dongkrak Ekspor Mebel dan Rebut Peluang Semikonduktor

“Melalui LPEI, kita dapat bunga sekitar 6 persen. Itu sudah baik. Tapi volumenya perlu dinaikkan. Saat ini baru Rp200 miliar, mungkin perlu ditingkatkan hingga Rp16 triliun untuk mendorong pertumbuhan menuju target USD6 miliar,” papar Abdul Sobur.

Pembicaraan kemudian merambah ke peran pemerintah. Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin, menegaskan bahwa negara harus hadir lebih kuat, khususnya dalam mendukung riset dan pengembangan desain (R&D).

“Insentif untuk pengembangan teknologi ini juga perlu. Jelas, pemerintah harus hadir. Tidak bisa hanya mengandalkan inisiatif pelaku usaha saja,” kata Shinta.

Di sisi lain, ada kekhawatiran nyata tentang ketergantungan ekspor furnitur ke satu pasar utama: Amerika Serikat, yang menyerap 54 hingga 60 persen produk kita. Menyikapi hal ini, Kadin mendorong langkah percepatan diversifikasi pasar. Ini semacam antisipasi bijak terhadap dinamika kebijakan dagang global yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Anindya menyatakan kepercayaannya pada pemerintah, terutama Menko Perekonomian, untuk menjaga perjanjian dagang yang sudah ada. Shinta Kamdani punya penekanan lain. Ia melihat peluang besar pada pemanfaatan perjanjian dagang dengan kawasan lain, seperti Kanada dan Uni Eropa.

“Diversifikasi pasar, baik tradisional maupun non-tradisional, memang suatu keharusan. Nah, dengan perjanjian dagang yang ada, ini bisa benar-benar dimanfaatkan,” tutur Shinta.

Menanggapi berbagai usulan ini, Menkeu Purbaya disebut-sebut sangat terbuka. Perhatian khusus diberikan pada asistensi pasar untuk UMKM furnitur sektor yang menyerap hampir 2,5 juta pekerja serta penyediaan insentif bagi industri dengan nilai tambah besar. Pertemuan itu pun ditutup dengan harapan untuk tindak lanjut yang konkret.


Halaman:

Komentar