PHNOM PENH - Kabar duka datang dari garis perbatasan. Mut Saveun, seorang prajurit perempuan Kamboja yang tengah mengandung empat bulan, tewas dalam insiden tembak-menembam dengan militer Thailand pada Rabu lalu. Peristiwa memilukan ini terjadi di area Boeung Trakuon, Provinsi Banteay Meanchey.
Kementerian Urusan Perempuan Kamboja pun menyampaikan pernyataan resmi. Mereka menyebut kepergian Mut Saveun sebagai pengorbanan tertinggi untuk mempertahankan kedaulatan negara.
"Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya prajurit pemberani ini," bunyi pernyataan mereka, seraya memuji dedikasinya.
Di usianya yang ke-43, Mut bertugas di Wilayah Militer 5, Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja. Kematiannya bukan sekadar angka statistik. Ini adalah sebuah luka. Ceritanya langsung menyebar, memicu pembicaraan hangat di tengah publik soal peran dan risiko yang dihadapi prajurit perempuan di medan tempur.
Artikel Terkait
UMP 2026 Segera Diteken, Besaran Kenaikan Masih Jadi Misteri
Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman untuk Nataru
Bencana Sumatera: 140 Ribu Rumah Porak Poranda, Pemerintah Siapkan Relokasi
OJK Pacu Regulasi ETF Emas Syariah, BRI-MI Gandeng Pegadaian dan CIMB Niaga