Di sisi lain, Irmawan yang berasal dari fraksi PKB ini menekankan hal mendasar lainnya. Pemenuhan kebutuhan pokok bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan lansia harus jadi prioritas. Laporan dari lapangan menyebut distribusi pangan, air bersih, dan obat-obatan masih tersendat.
“Distribusi makanan belum mencapai 100 persen. Banyak jalan nasional dan jalur antarkabupaten yang masih terputus sehingga menyulitkan penyaluran bantuan. Pemerintah harus memastikan kebutuhan dasar masyarakat benar-benar terpenuhi selama masa darurat,” tegasnya.
Kerusakan infrastruktur juga sangat parah. Data BNPB mencatat 145 jembatan rusak, ditambah 219 fasilitas kesehatan dan sekitar 1.200 fasilitas umum lainnya hancur diterjang banjir bandang. Irmawan mendorong agar perbaikan sarana vital seperti jembatan dan akses jalan segera dimulai, meski masa tanggap darurat masih berlangsung. Tujuannya jelas: agar pemulihan tidak berlarut-larut.
“Kita berharap semua pihak bersatu padu mempercepat pemulihan Aceh. Masyarakat terdampak tidak boleh menunggu terlalu lama. Dengan perpanjangan masa tanggap darurat ini, semua proses penanganan harus dikebut,” pungkasnya.
Nadya Kurnia
Artikel Terkait
Ekonomi Inggris Terperosok Lagi, Kontraksi Tak Terduga Terjadi Oktober Lalu
Dimon Buka Suara, Dukung Kandidat Ini Gantikan Jerome Powell di Fed
Utang Kampanye Bupati Lampung Tengah Berujung Suap, KPK Soroti Sistem Politik yang Bobrok
Guncangan Pasar: Larry Ellison Kehilangan Rp 415 Triliun dalam Sehari