Niatnya jelas: bantuan sosial tidak boleh jadi penopang permanen. Harusnya jadi pendorong awal bagi keluarga yang sedang kesulitan. "Kita ingin bantuan pemerintah menjadi batu loncatan bukan tempat pemberhentian," katanya lagi.
Lebih jauh, kebijakan ini disebut sebagai bagian dari transformasi strategi nasional pengentasan kemiskinan. Targetnya sederhana tapi menantang: setiap intervensi sosial harus menghasilkan peningkatan pendapatan dan kemandirian yang berkelanjutan.
Tak cuma itu, pemerintah juga menyiapkan program pelatihan cepat khusus keluarga miskin ekstrem. Tujuannya agar mereka bisa secepatnya terserap dunia kerja. "Saya sedang mendorong APBN kita untuk membiayai pelatihan cepat untuk keluarga miskin ekstrem," ungkap Muhaimin.
Program pelatihan ini menjadi salah satu cara mengurangi ketergantungan terhadap bansos, khususnya bagi masyarakat yang sebenarnya masih punya kemampuan produktif. Pendekatan lama, kata dia, harus ditata ulang agar intervensi pemerintah lebih efektif.
Artikel Terkait
Chery J6T Meluncur di GJAW 2025, Bawa Desain Garang dan Tenaga Gila
Pameran GJAW 2025 Dibuka, Gaet Konsumen dengan Kredit Mobil dan Data Ekonomi Menggembirakan
MNC Group Sabet Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang Ekonomi Sirkular
Pesawat Cessna Berputar Aneh di Langit Karawang Sebelum Jatuh di Sawah