Lalu, apa kunci agar programnya tepat sasaran? Di sinilah peran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) disebut-sebut sebagai game changer. Basis data tunggal ini diharapkan bisa jadi fondasi intervensi yang akurat. Sekaligus mengakhiri selisih data antar-instansi yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Tak kalah penting, Cak Imin menyoroti ekonomi desa. Ini jadi jalur percepatan yang vital. Pemerintah berupaya menumbuhkan ekosistem baru di tingkat lokal. Caranya? Lewat penguatan koperasi desa, menggali potensi pertanian, hingga mendorong usaha komunitas yang berkelanjutan.
Di lapangan, upaya percepatan juga dilakukan dengan memperluas program pelatihan singkat. Tujuannya jelas: agar keluarga miskin ekstrem punya bekal untuk segera masuk ke pasar kerja. Dengan begitu, ketergantungan pada bansos yang menyerap anggaran besar bisa dikurangi.
Kebijakan ini sendiri merupakan bagian dari arah besar pembangunan yang sudah digariskan Presiden Prabowo Subianto. Namun, Cak Imin menyadari satu hal. "Kami menyadari desain kebijakan bisa dibuat di pusat, tetapi keberhasilan lahir dari daerah dan di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya. Semuanya bermuara di sana.
Artikel Terkait
Tesla Cybertruck Ditolak Eropa, Personel Militer AS pun Tak Dapat Izin Khusus
Mantan Dirut ASDP Divonis 4,5 Tahun Bui Meski Tak Ada Keuntungan Pribadi
Tabungan Emas BRI Tembus 13,7 Ton, Minat Investasi Masyarakat Melejit
Masa Depan Tanpa Uang Tunai: Elon Musk Ramalkan Era Baru di Mana AI dan Robot Hapus Kemiskinan