Target pemerintah memang ambisius: nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026. Tapi, bagaimana caranya? Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, menegaskan bahwa ini bukan pekerjaan mudah. Butuh kerja sama dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga swasta.
"Mandatnya jelas kolaborasi," ujar Menko Pemberdayaan Masyarakat itu dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2026 INDEF di Jakarta, Kamis (20/11/2025). Menurutnya, akademisi dan lembaga riset juga harus dilibatkan. Semuanya harus bergerak bersama.
Angkanya sendiri cukup mencengangkan. Dari sekitar 23,85 juta orang miskin, sebanyak 2,38 juta di antaranya masih hidup dalam kemiskinan ekstrem. Ini yang harus jadi prioritas.
Nah, di sisi lain, pendekatannya pun diubah. Pemerintah kini lebih mengedepankan pemberdayaan. Bukan sekadar bagi-bagi bantuan sosial. "Pemberdayaan adalah mandat konstitusi inti dari janji republik ini kepada seluruh warganya," tegasnya. Paradigma lama harus ditinggalkan. Pertumbuhan ekonomi tak boleh berhenti di angka makro saja, tapi harus benar-benar dirasakan rakyat.
Intinya, penanganan kemiskinan harus bikin masyarakat mandiri. Bukan malah bergantung terus. Pemerintah ingin memastikan kelompok produktif dapat akses kerja, keterampilan, dan peluang usaha yang lebih luas. "Hanya dengan pemberdayaan kita dapat mengurai kemacetan struktural untuk memajukan kesejahteraan umum," katanya lagi.
Artikel Terkait
Tesla Cybertruck Ditolak Eropa, Personel Militer AS pun Tak Dapat Izin Khusus
Mantan Dirut ASDP Divonis 4,5 Tahun Bui Meski Tak Ada Keuntungan Pribadi
Tabungan Emas BRI Tembus 13,7 Ton, Minat Investasi Masyarakat Melejit
Masa Depan Tanpa Uang Tunai: Elon Musk Ramalkan Era Baru di Mana AI dan Robot Hapus Kemiskinan