Pancasila sebagai Pedoman Etik Dunia Digital
Megawati mengingatkan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi pedoman etik dalam menghadapi era digital. Menurutnya, Pancasila merupakan warisan yang menjadi falsafah universal untuk menyeimbangkan antara dunia material dan spiritual, hak individu dan tanggung jawab sosial, serta kedaulatan nasional dan solidaritas antarbangsa.
"Dunia yang tidak diatur oleh algoritma tanpa hati nurani, tetapi oleh nilai-nilai Pancasila yang memuliakan kehidupan," ujarnya.
Fakta Kerentanan Digital Indonesia
Peringatan Megawati ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Indonesia termasuk dalam lima besar pengguna internet terbesar di dunia dengan lebih dari 180 juta pengguna aktif.
Namun, menurut data Kementerian Kominfo, sekitar 90 persen lalu lintas data nasional masih melewati server asing. Riset Universitas Indonesia (2025) bahkan menyoroti bahwa 72 persen lembaga publik belum memiliki tata kelola data yang memadai dan masih bergantung pada vendor luar negeri.
Seruan dari Blitar: Bangun Dunia Digital yang Manusiawi
Megawati menegaskan bahwa kemajuan teknologi harus dibingkai dalam etika kemanusiaan dan dunia perlu menempatkan manusia sebagai pusat peradaban.
"Dari Blitar ini, dari pusara Bung Karno, saya menyerukan kepada dunia: mari kita bangun dunia baru! Dunia yang tidak diatur oleh algoritma tanpa hati nurani," pungkasnya.
Peringatan Megawati ini menjadi pengingat penting tentang urgensi kedaulatan digital Indonesia di tengah maraknya perkembangan teknologi yang pesat.
Artikel Terkait
Prabowo Gebrak Meja: Wisata Bencana Jadi Ujian Loyalitas Kabinet
Said Didu Beri Sinyal Bahaya: Kudeta Sunyi Mengintai Istana?
Prabowo Geram, Larang Pejabat Wisata Bencana
Banjir Bandang Sumatera: Penegakan Hukum atau Pencarian Kambing Hitam?