Jokowi Buka Suara Soal Proyek Whoosh, Fokus pada Solusi Kemacetan
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memberikan pernyataan resmi mengenai polemik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Dalam pernyataannya, Jokowi menekankan tujuan utama Whoosh sebagai investasi jangka panjang dan solusi mengatasi kemacetan di wilayah Jabodetabek dan Bandung.
"Kita harus tahu masalahnya dulu. Di Jakarta itu kemacetannya parah sudah sejak 30-40 tahun yang lalu, Jabodetabek juga kemacetannya parah," ujar Jokowi pada Senin, 28 Oktober 2025.
Isu Utang dan Dugaan Markup Whoosh Tidak Disinggung
Namun, dalam penjelasannya, Jokowi tidak menyentuh sama sekali solusi untuk mengatasi utang yang timbul dari proyek Whoosh yang digarap bersama China. Isu dugaan markup yang sedang memanas juga tidak dibahas.
Isu dugaan markup yang ditaksir mencapai tiga kali lipat ini kini sedang diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mahfud MD Sebut Biaya Whoosh Lebih Tinggi dari China
Dugaan markup ini sebelumnya telah disuarakan oleh mantan Menkopolhukam Mahfud MD. Menurutnya, biaya pembangunan per kilometer kereta Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta Dolar AS. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya serupa di China yang hanya sekitar 17-18 juta Dolar AS per kilometer.
Artikel Terkait
3 Hantu Politik yang Bisa Goyang Pemerintahan Prabowo: Ijazah Gibran hingga Utang Whoosh!
11 Purnawirawan Jenderal Polri Temui Mahfud MD, Bahas Masa Depan Polri: Ini yang Diungkap!
Whoosh vs Arab Saudi: Benarkah Biaya Kereta Cepat Kita Dibuat Bengkak?
11 Fakta Mengejutkan Whoosh: Rhenald Kasali Bongkar Isu Korupsi hingga Desak KPK!