Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Wakil Presiden atau dari staf Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan terkait alasan di balik momen tersebut.
Belum diketahui juga apakah ada kesalahpahaman, faktor protokoler, atau alasan lain yang menyebabkan interaksi itu tidak terjadi.
Peristiwa ini berlangsung dalam konteks acara militer yang menonjolkan kehormatan institusi TNI dan hadirnya sejumlah pejabat tinggi.
Interaksi yang terlihat antara Wakil Presiden dan para pemimpin militer menampilkan penghormatan terhadap unsur TNI, sementara dinamika antarpejabat sipil yang terekam menimbulkan spekulasi publik tentang hubungan antara aktor politik dengan tubuh pemerintahan.
Kejadian tersebut dipastikan akan mengundang pertanyaan lebih lanjut dari masyarakat dan media mengenai etika protokoler serta arti simbolis salam dan sapaan antarpejabat di acara resmi.
Jika tidak ada klarifikasi segera, momentum kecil ini berpotensi berkembang menjadi bahan perbincangan yang mempengaruhi citra hubungan pribadi dan koordinasi antar anggota kabinet.
Pihak terkait diharapkan memberikan penjelasan agar masyarakat mendapat gambaran yang jelas dan terhindar dari tafsir yang berlebihan
Sumber: Wartakota
Artikel Terkait
Menguak Isu Pemakzulan Gus Yahya: Fakta Rapat Tertutup dan Respons PBNU
Jokowi Pilih Forum Global di Singapura Saat Gugatan Ijazah Menggantung di PN Surakarta
Jimly Asshiddiqie Beberkan Praktik Ijazah Palsu yang Masih Jadi Penyakit Kronis Politik Indonesia
UGM Dinilai Gagal Tunjukkan Arsip Legalitas Ijazah Jokowi