Di sisi lain, Saiful mendesak Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan seluruh jajaran penegak hukum untuk segera turun tangan. Penelusuran dan penyelidikan mendesak diperlukan. Perusahaan mana yang beroperasi? Siapa dalangnya?
"Telusuri dan selidiki pula, adakah orang-orang kuat di Jakarta atau di daerah sana yang terlibat persoalan ini, dan sejak kapan mereka melakukannya? Mungkinkah semenjak Jokowi memerintah? Tentu itu sangat mungkin terjadi,"
Desakan itu tak berhenti di situ. Saiful kemudian memberikan pernyataan yang cukup menusuk. Ia menyiratkan bahwa jika Raja Juli tidak berani transparan dalam menangani kasus ini, bisa ditafsirkan sebagai upaya untuk melindungi mantan Presiden Jokowi, yang notabene adalah orang yang merekomendasikannya untuk menduduki pos menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto.
Implikasinya jelas. Tekanan politik mulai terasa.
"Kalau itu benar terjadi, Presiden Prabowo Subianto sebaiknya segera mereshufflenya dari kabinet,"
Kalimat terakhir Saiful itu seperti peringatan keras. Banjir bandang mungkin akan surut, tetapi gelombang pertanyaan dan tuntutan atas kasus kayu gelondongan ini baru saja dimulai. Semuanya kini tergantung pada langkah pemerintah berikutnya.
Artikel Terkait
Buni Yani Sebut Bandara Khusus IMIP sebagai Pengkhianatan Jokowi
Roy Suryo Sumpah demi Allah, Klaim Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Hilang Saat Diperiksa di UGM
Presiden Prabowo Gerak Cepat, Audit 4 RS di Papua Usai Ibu Hamil Ditolak dan Tewas
Gaya Konfrontatif Ahmad Ali: Strategi atau Bumerang bagi PSI?