"Karena kita lihat satu kejadian yang paling aneh, dulu masa tsunami sebentar paling-paling 20 menit habis, ini enggak," ujar Mualem. "Waktu banjir itu, mengeluarkan suatu keadaan yang airnya di situ hitam. Gatal-gatal dan juga perih dan juga bau."
Namun begitu, yang lebih membuatnya terperangah adalah kondisi korban dan alam sekitar. Banyak jenazah ditemukan dalam keadaan pakaian terbuka atau bahkan tanpa busana. Ia juga heran melihat banyak hewan melata seperti ular dan biawak mati bergelimpangan.
"Jadi seperti itu. Tadi mayat-mayat kita lihat ada yang terbuka baju, telanjang. Ini ada sesuatu hal yang kita lihat yang aneh," katanya, suaranya berat. "Sedangkan binatang-binatang... binatang melata itu seperti ular, biawak kita lihat ini banyak yang mati, kita heran. Padahal kan itu alam mereka, harusnya tidak mungkin mati. Kita lihat ikan-ikan juga."
Saat menceritakan semua ini, emosi Mualem tak terbendung. Air matanya mengalir, mengungkap beban berat yang dipikulnya sebagai pemimpin di tengah duka rakyatnya.
Najwa Shihab pun mencoba menghibur. "Tidak perlu minta maaf, Mualem. Kita tahu Mualem setiap malam selalu keliling ketemu rakyat, bawa bantuan langsung sendiri, kasih langsung ke rakyat."
Dengan suara lirih, Mualem hanya menjawab, "Saya pada prinsipnya tidak punya apa-apa. Saya hanya berusaha, hanya berdoa."
Kesaksiannya itu meninggalkan kesan mendalam. Bencana banjir bandang ini bukan hanya soal volume air, tetapi juga misteri dan duka yang menyertainya.
Artikel Terkait
Ratu Suthida Siap Berlaga di SEA Games 2025 di Usia 47 Tahun
Ledakan Baterai Drone Picu Kebakaran Maut di Kantor Terra Drone Kemayoran
Ustaz di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara dan Kebiri Kimia Usai Cabuli Delapan Santriwati
Korban Kebakaran Terra Drone Mulai Dikenali, 10 Jenazah Sudah Teridentifikasi