“Kita juga mau agar konsolidasi ini harus menyeluruh, tidak bisa dari Kemenpora saja tapi juga federasi, KONI, KOI...” katanya.
“Saya harap padel yang saat ini trending terus berbenah diri menuju prestasi lebih tinggi. Untuk para atlet, persiapkan diri kalian. Jika nanti ada Asian Games, saya harap bisa solid dan terus berprestasi.”
Menanggapi hal itu, Ketua PBPI Galih Kartasasmita memaparkan perkembangan terakhir. Sejak dikukuhkan KONI Pusat pada Januari 2025, PBPI telah menggelar empat seri nasional. Mereka bahkan sudah mengirimkan atlet ke FIP Asia Cup 2025 di Doha, Qatar, Oktober lalu.
“Alhamdulillah meski masih baru, tim putri kita berhasil meraih perunggu,” ungkap Galih dengan nada bangga.
“Juara 1-nya Jepang. Kekuatan putri Asia bisa dibilang yang kedua Iran dan ketiga Indonesia.”
Bagaimana dengan tim putra? Galih mengakui posisi mereka masih di kisaran peringkat 10–11 di tingkat Asia. Namun begitu, ia menegaskan satu pencapaian penting: untuk sektor putra, Indonesia adalah yang terbaik di Asia Tenggara.
“Kalau timnas putra mungkin kita di peringkat 10–11 Asia, tetapi nomor 1 Asia Tenggara,” tambahnya.
Dengan catatan dan perkembangan pesat itu, tekanan untuk segera menyiapkan roadmap yang komprehensif kini ada di pundak PBPI. Tujuannya agar padel tak hanya bisa bersaing masuk dalam DBON, tapi juga benar-benar siap diproyeksikan ke ajang-ajang internasional yang lebih bergengsi.
Artikel Terkait
Pulisic Kembali Latihan, Namun Statusnya untuk Hadapi Lazio Masih Diragukan
Sirkuit Sentul Jadi Saksi Perebutan Gelar Scooter Prix 2025
Jakmania Desak PSSI Cabut Larangan Suporter Away yang Dinilai Usang
Protes Negara Lahan, FPTI Turunkan Skuad Muda ke SEA Games 2025