TelkomGroup Salurkan Rp2,3 Miliar dan Internet Darurat untuk Korban Bencana Sumatera

- Rabu, 17 Desember 2025 | 19:05 WIB
TelkomGroup Salurkan Rp2,3 Miliar dan Internet Darurat untuk Korban Bencana Sumatera

Gempa dan banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatera beberapa waktu lalu meninggalkan duka mendalam. Namun di tengah situasi sulit itu, bantuan dari berbagai pihak mulai mengalir. Salah satunya datang dari TelkomGroup, yang lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mereka, bergerak cepat memberikan dukungan untuk korban di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hingga Senin lalu, nilai total bantuan yang sudah disalurkan oleh grup perusahaan telekomunikasi ini mencapai angka Rp 2,311 miliar. Angka yang tidak kecil. Menurut Direktur Network Telkom, Nanang Hendarno, penyalurannya dilakukan lewat koordinasi ketat dengan banyak pihak. Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah, BPBD, tokoh masyarakat, hingga relawan di lapangan. Tujuannya jelas: agar bantuan tepat sasaran, bahkan menjangkau daerah-daerah yang masih sulit diakses.

"Distribusi bantuan kemanusiaan dan logistik berupa bahan makanan sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai, hingga pembangunan dapur umum sudah dilakukan," kata Nanang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/12/2025).

Dia menambahkan, "Saat ini tercatat telah dimanfaatkan oleh lebih dari 25 lokasi dan titik pengungsian yang tersebar di tiga provinsi tersebut."

Namun begitu, bantuan mereka tidak berhenti di logistik semata. Di era dimana koneksi internet hampir setara dengan kebutuhan pokok, TelkomGroup juga menghadirkan dukungan digital yang krusial. Lewat anak perusahaannya, Telkomsat, layanan internet satelit segera dihadirkan pasca bencana.

Layanan ini dipasang di 13 lokasi prioritas 6 titik di Aceh, 5 di Sumut, dan 2 di Sumbar. Pemilihan titik-titiknya difokuskan pada wilayah terdampak yang paling membutuhkan konektivitas tinggi. Kehadiran internet darurat ini vital untuk mendukung koordinasi penanganan bencana, operasional posko, dan tentu saja, kelancaran komunikasi bagi masyarakat, relawan, dan semua pihak yang terlibat.

"Penanganan bencana butuh dukungan lintas fungsi yang bergerak cepat dan terkoordinasi," ungkap Nanang. "Dari sisi infrastruktur jaringan, kami memastikan konektivitas tetap tersedia."


Halaman:

Komentar