"Mereka mempromosikan jasanya lewat situs online. Calon pasien yang tertarik lalu diarahkan untuk chat ke admin lewat WhatsApp," jelas Edy.
"Di sanalah syarat dan prosedur dibicarakan lebih lanjut."
Sampai saat ini, polisi sudah menciduk lima orang pelaku. Penggerebekan di apartemen itu juga menghasilkan barang bukti yang cukup mengerikan. Alat-alat medis yang digunakan secara sembarangan, hingga kapas dan peralatan lain yang masih bernoda darah pasien, berhasil diamankan.
"Kami temukan sisa darah dan berbagai peralatan aborsi saat olah TKP," pungkas Edy, melengkapi penjelasan.
Artikel Terkait
Sultan Dukung Sawit untuk BBM, Tapi Ingatkan Jaga Keseimbangan Alam Papua
Anies Desak Pemerintah Percepat Bantuan, Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 1.059 Jiwa
Klinik Aborsi Ilegal di Apartemen Jakut Raup Rp 2,6 Miliar dari 361 Pasien
Ganja dari Amerika dan 137 Kilogram di Karo: Jejak Sepuluh Kasus Narkoba yang Dibongkar BNN