Di rekaman yang sama, terlihat seorang pria lain yang terluka melarikan diri saat polisi tiba dan mulai menembak balik. Video lain menunjukkan petugas polisi di jembatan yang sama, salah satunya berusaha menolong seorang pria yang tergeletak sementara teriakan "dia mati!" memecah udara.
Ahmed al Ahmed, Penjual Buah yang Jadi Pahlawan
Ahmed, sang penjual buah dan ayah dua anak, masih terbaring di rumah sakit. Keluarganya mengatakan kepada 7News Australia bahwa dia baru saja menjalani operasi untuk luka tembak di lengan dan tangan.
Sepupunya, Mustafa, tak sungkan menyematkan gelar pahlawan. "Dia pahlawan, 100%. Dia kena dua peluru, satu di lengan, satu di tangan," ujarnya pada Minggu malam.
Perkembangan terbaru pada Senin dini hari, Mustafa menambahkan, "Saya harap dia baik-baik saja. Saya menjenguknya tadi malam. Keadaannya cukup baik, tapi kami masih nunggu info dari dokter."
Aksi Nekat yang Menyelamatkan Nyawa
Rekaman video menunjukkan aksi Ahmed yang nyaris tak masuk akal. Dia awalnya bersembunyi di balik mobil parkir. Lalu, dengan gerakan cepat, dia melompat ke arah penyerang dan menjatuhkannya.
Senjata api berhasil direbut. Ahmed mendorong pelaku ke tanah, lalu mengarahkan senjata itu ke si pelaku. Penyerang itu pun mundur ke jembatan.
Ahmed kemudian menurunkan senjata dan mengangkat satu tangannya, tanda pada polisi bahwa dia bukan bagian dari para penembak. Tapi situasi belum aman. Pelaku yang sama muncul lagi di jembatan dengan senjata lain dan kembali menembak. Seorang pria bersenjata lain juga masih aktif di lokasi yang sama. Sasaran mereka masih belum jelas.
Daftar Korban yang Terus Bertambah
Korban jiwa resmi masih lima belas orang, termasuk gadis 10 tahun tadi. Usia korban berkisar dari 10 hingga 87 tahun. Detail lain belum diungkap.
Keluarga Rabbi Eli Schlanger (41) mengonfirmasi dia adalah salah satu korban. Sepupunya, Rabbi Zalman Lewis, mengenangnya sebagai pribadi yang "ceria, energik, penuh semangat, dan sangat suka menolong."
Media Israel melaporkan satu warga negara Israel tewas. Sementara warga Prancis, Dan Elkayam, juga telah diidentifikasi sebagai korban. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Nol Barrot menyampaikan duka mendalam lewat X.
Menteri Kesehatan NSW Ryan Park menyebut beberapa korban luka dalam kondisi "kritis dan serius". Empat anak telah dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Sydney. Dua petugas polisi juga terkena tembakan dan sempat dalam kondisi "mendekati kritis".
Izin Senjata yang Jadi Pertanyaan
Komisaris Polisi NSW Mal Lanyon dalam konferensi pers Senin pagi memberi penjelasan mengejutkan. Pelaku berusia 50 tahun itu ternyata pemegang izin senjata api legal lisensi kategori AB untuk berburu.
Enam senjata api yang terdaftar atas namanya diduga digunakan dalam serangan ini. "Registri senjata api melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kelayakan pemegang izin," kata Lanyon, membela proses pemberian izin.
Di NSW, izin berburu bisa diberikan untuk alasan 'rekreasi atau konsumsi pribadi'. Rupanya, celah inilah yang mungkin dimanfaatkan.
Gelombang Reaksi dan Janji Perketat Aturan
Zona larangan masih diterapkan di sekitar TKP. Polisi bahkan menggunakan peralatan khusus untuk memeriksa alat peledak improvisasi (IED) yang ditemukan di mobil terkait pelaku.
PM Albanese kembali berpidato, menyebut penembakan ini "tindakan antisemitisme yang jahat". Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan ini "serangan kejam terhadap orang Yahudi". Raja Charles III pun menyatakan rasa terkejut dan sedihnya.
Namun di luar ungkapan duka, ada langkah konkret yang dijanjikan. Albanese mengatakan akan mengajukan penguatan undang-undang senjata api dalam rapat kabinet nasional. "Izin tidak seharusnya berlaku seumur hidup," tegasnya. "Keadaan seseorang bisa berubah. Mereka bisa terradikalisasi seiring waktu."
Ini jadi pernyataan penting. Australia sering dibanggakan memiliki aturan senjata api yang ketat, terutama setelah tragedi Port Arthur 1996. Undang-undang mewajibkan setiap senjata dan pemiliknya terdaftar. Tapi insiden Bondi mempertanyakan efektivitas sistem itu.
Hanukkah yang Berakhir Kelam
Hanukkah, festival cahaya Yahudi yang seharusnya penuh sukacita, ternoda darah. Acara "Chanuka by the Sea 2025" yang diadakan Chabad of Bondi direncanakan sebagai perayaan untuk semua usia. Sekitar seribu orang hadir. Pamflet digitalnya masih menunjukkan janji hiburan dan kegembiraan, sebelum semuanya berubah jadi tragedi.
Laporan ini akan diperbarui jika ada perkembangan baru.
Artikel Terkait
Keluarga Korban Beri Maaf, Sopir Truk Tak Ditahan Usai Kecelakaan Maut
KPK Panggil Lagi Yaqut Cholil Qoumas Terkait Kuota Haji
Pasar Kramat Jati Terbakar, Pedagang Terima Santunan Rp 5 Juta
Separator Busway Hancur Dihantam Truk Boks di Jatinegara