Menurut European Consumer Organisation, pelanggaran regulasi keselamatan semacam ini menciptakan persaingan tidak sehat. Perusahaan lokal harus patuh pada aturan ketat, sementara beberapa produk impor lolos begitu saja.
Tindakan Tegas Otoritas
Uni Eropa jelas tidak tinggal diam. Pada Mei lalu, Komisi UE sudah memberi peringatan keras kepada Shein atas praktik di platformnya yang dinilai melanggar hukum konsumen. Keluhannya beragam, mulai dari diskon palsu, tekanan untuk segera membeli, informasi yang menyesatkan, hingga klaim keberlanjutan yang tidak berdasar.
Tak hanya Shein, Temu juga jadi sorotan. Pada Juli, Komisi secara preliminer menemukan Temu diduga melanggar Digital Services Act karena dianggap tidak cukup mencegah penjualan produk ilegal. Investigasi masih berlangsung dan bisa berujung pada denda yang besar.
Negara Anggota pun Bergerak
Beberapa negara anggota UE bahkan sudah lebih dulu bertindak. Otoritas persaingan Jerman, Cartel Office, memulai proses terhadap Temu Oktober lalu. Mereka ingin menyelidiki apakah platform itu mempengaruhi harga di pasar online Jerman.
Shein pun tak luput. Agustus lalu, otoritas Italia mendenda Shein satu juta euro karena klaim lingkungan yang menyesatkan. Sebelumnya, pada Juli, otoritas Prancis juga menjatuhkan denda 40 juta euro kepada Shein untuk kasus serupa diskon menyesatkan dan klaim lingkungan. Total denda Shein di Prancis tahun ini saja mencapai 191 juta euro.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman.
Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
Editor: Yuniman Farid
Artikel Terkait
Menteri Koperasi Ingatkan: Digitalisasi Koperasi Jangan Abaikan Pijakan Hukum
Resbob Kembali Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Ujaran Rasis
DIY Tuntaskan Badan Hukum Seluruh Koperasi Desa dan Kelurahan
Pemilik Gedung Terra Drone Diperiksa Pekan Depan, Diduga Simpan Baterai Drone di Ruang Sempit