Malam itu, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, suasana terasa berbeda. Rapat pleno PBNU untuk menetapkan Pejabat Ketua Umum digelar tertutup, jauh dari sorotan publik. Menariknya, Menteri Agama Nasaruddin Umar yang juga Syuriyah PBNU, hadir tepat pukul 21.21 WIB.
Ia langsung disambut Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul. Keduanya berpelukan hangat sebelum akhirnya masuk ke dalam ruang rapat yang sudah penuh.
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, membuka acara dengan doa. Tak lupa, para peserta menyampaikan duka mendalam untuk korban bencana di Aceh, Sumut, hingga Sumbar. Baru setelah itu, rapat inti dimulai.
Dalam sambutannya, Miftachul bicara blak-blakan. Ia menegaskan bahwa malam itu adalah proses penting yang harus dilalui.
Artikel Terkait
Dosen Peduli Warga Meninggal Dunia Usai Diserempet Truk di Serang
Zulfa Mustofa: Saya Bukan Siapa-Siapa, Hanya Santri dan Keponakan Maruf Amin
Ketua KPK Soroti Plang WBK: Jangan Sampai Malah Dicari Celah Lain
Sungai Angola Meluap, Warga Garoga Berlarian Menyelamatkan Diri