Nada bicaranya tegas. Ia lalu menyinggung pengalamannya di Jawa Timur, di mana menurutnya posisi Syuriyah kerap 'dimbujuki' atau dipengaruhi oleh Tanfidizyah. Hal inilah yang ingin diperkuat kembali lewat rapat pleno malam itu.
Menjaga supremasi Syuriyah, kata dia, adalah hal mutlak. Meski begitu, Miftachul tak menampik akan ada yang keberatan. "Mungkin masih ada keinginan untuk melakukan," ujarnya, merujuk pada pihak-pihak dari tubuh Tanfidizyah.
Selain Gus Ipul dan Menag, rapat penting ini juga dihadiri sejumlah tokoh kunci. Khofifah Indar Parawansa hadir, begitu pula Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), Mohammad Nuh, dan Muhammad Cholil Nafis. Dari jajaran Rais Aam, tampak Afifuddin Muhadjir dan Anwar Iskandar, sementara Wakil Ketua Umum KH Zulfa Mustofa juga tak absen.
Suasana makin tegang namun khidmat. Rapat pleno yang menentukan pengganti Yahya Cholil Staquf ini berjalan tanpa bocoran ke luar. Semua mata tertuju pada keputusan yang akan lahir dari balik pintu tertutup hotel mewah di Jakarta Pusat itu.
Artikel Terkait
Dosen Peduli Warga Meninggal Dunia Usai Diserempet Truk di Serang
Zulfa Mustofa: Saya Bukan Siapa-Siapa, Hanya Santri dan Keponakan Maruf Amin
Ketua KPK Soroti Plang WBK: Jangan Sampai Malah Dicari Celah Lain
Sungai Angola Meluap, Warga Garoga Berlarian Menyelamatkan Diri