Namun begitu, kesaksian dari para saksi mata di lapangan justru mengungkap sesuatu yang muram. Mereka melaporkan melihat banyak sekali darah di rumah yang diserang di Nablus timur itu, tetapi jasadnya sendiri tak ditemukan di sana.
Kondisi di Tepi Barat memang terus memanas. Kekerasan di wilayah yang diduduki Israel sejak 1967 ini melonjak drastis pasca serangan Hamas yang memicu perang Gaza pada Oktober 2023. Yang memprihatinkan, situasi ini tak kunjung reda meski gencatan senjata di Gaza sudah berlaku sejak 10 Oktober.
Angkanya cukup mencengangkan. Sejak perang dimulai, pasukan dan pemukim Israel telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina di Tepi Barat. Banyak dari korban itu adalah militan, tapi puluhan lainnya adalah warga sipil biasa.
Di sisi lain, setidaknya 44 warga Israel termasuk tentara dan sipil juga kehilangan nyawa dalam serangan Palestina atau operasi militer Israel.
Artikel Terkait
Detik-Detik Menegangkan Menjelang Kebebasan Ira Puspadewi di Rutan KPK
Sumut Berduka: Banjir dan Longsor Tewaskan Sepuluh Nyawa, Ribuan Warga Mengungsi
Kakek Berduka: Saya Teledor Jaga Cucu, Ujarnya Usai Alvaro Tewas di Tangan Ayah Tiri
Macet Parah Menyergap Sejumlah Ruas Tol Menuju Jakarta Pagi Ini