Antrean Khidmat di Makam Nabi Muhammad SAW, Salam Bergema di Madinah

- Minggu, 23 November 2025 | 13:25 WIB
Antrean Khidmat di Makam Nabi Muhammad SAW, Salam Bergema di Madinah

Di jantung Kota Madinah, persisnya di dalam Masjid Nabawi yang megah, terdapat makam Nabi Muhammad SAW. Lokasinya berdampingan dengan dua sahabat terdekatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Pada suatu Sabtu sore, tepatnya tanggal 22 November 2025 sekitar pukul 16.30 waktu setempat, suasana di sana begitu hidup. Antrean jemaah yang ingin menyampaikan salam di depan makam beliau mengular begitu panjang, bahkan menjorok hingga ke luar batas masjid. Panjangnya kira-kira 150 meter. Tapi jangan bayangkan antreannya statis. Barisan itu terus bergerak, pelan namun pasti, sehingga waktu tunggu tidak terasa terlalu lama.

Yang mencolok adalah kedisiplinan para pengunjung. Mereka antre dengan tertib, tanpa ada yang berusaha menyerobot. Begitu mendekati area dalam masjid, satu per satu alas kaki dilepas. Ada yang ditenteng, ada pula yang lebih memilih menyimpannya rapi di dalam tas.

Untuk mencapai area makam, kami masuk melalui Pintu Nomor 1 Masjid Nabawi. Begitu melangkah masuk, kerumunan semakin padat dan pergerakan antrean pun melambat. Di sisi kiri antrean, terhampar sebuah area khusus yang dikenal sebagai Raudhah. Tempat ini punya keistimewaan tersendiri.

Raudhah, yang terletak di antara mimbar dan rumah Rasulullah SAW (yang kini menjadi ruang makam), diyakini sebagai bagian dari bangunan Masjid Nabawi di era Nabi. Bentuknya persegi empat, dengan panjang 26,6 meter dan lebar 15 meter, sehingga total luasnya mencapai 397,5 meter persegi.

Pemandangan di Raudhah saat itu sungguh mengharukan. Area tersebut dipadati jemaah dari berbagai penjuru. Sebagian tampak khusyuk menunaikan shalat, sementara yang lain asyik bermunafaat dengan doa-doa mereka.

Tepat di samping Raudhah, berdiri bangunan makam Nabi Muhammad SAW. Tampilannya megah, didominasi warna hijau dengan hiasan kaligrafi emas yang memesona. Di depannya, terdapat dua jalur antrean yang dipisah: sisi kiri dikhususkan untuk jemaah disabilitas, sedangkan sisi kanan untuk jemaah reguler.


Halaman:

Komentar