Di sisi lain, ada juga jalur partisipasi yang memanfaatkan saluran-saluran yang disediakan Kemensos. Beberapa di antaranya adalah aplikasi SIKS-NG, aplikasi Cek Bansos, Ground Check, Call Center 171, dan Whatsapp Center.
"Inilah jihad pertama kita. Kalau Bapak-Ibu sekalian ingin membangun Indonesia, mari kita bantu mereka-mereka yang membutuhkan. Pastikan mereka yang membutuhkan mendapatkan haknya dengan cara memberikan usul lewat saluran-saluran yang kita siapkan," tutur Gus Ipul.
Ajakan ini tak bertepuk sebelah tangan. Ketua Umum Karang Taruna, G. Budisatrio Djiwandono, menyambutnya dengan antusias. Menurut Budi, langkah ini penting agar bantuan sosial dan program pemberdayaan tidak salah sasaran.
Ia berjanji akan mendorong dan memperkuat struktur organisasinya dari tingkat pusat hingga daerah untuk mendukung pemutakhiran data ini.
"Kami tadi menerima tugas pertama kami, membantu penyempurnaan data melalui DTSEN. Ya ini saya rasa terobosan yang sangat ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia. Satu data supaya kebijakan dan program itu bisa lebih tepat sasaran," tandasnya.
Jadi, tugas besar sudah menanti. Kini, tinggal bagaimana komitmen di tingkat pusat itu bisa benar-benar diwujudkan di lapangan, oleh para pemuda Karang Taruna di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait
Tembok Sekolah Ambruk di Palmerah, Empat Motor Tertimbun Reruntuhan
Tagih Utang Nyawa Melayang, Perempuan di Bogor Tewas di Tangan Sesama Wanita
Kekerasan di Ibu Kota Melonjak, Korban Anak Capai Lebih dari Separuh Kasus
Cilacap Berbenah: Alat Berat Dikerahkan, Pencarian Korban Longsor Masih Berlangsung