Di tengah persoalan sampah yang kian pelik, seorang polisi di Serang memilih bertindak. Aiptu Eko Yulianto, sang Kepala SPKT Polsek Waringinkurung, mendirikan Bank Sampah Berkah Bhayangkara. Inisiatif ini tak main-main—dia mengajak warga sekitar untuk mengelola sampah anorganik, sekaligus memberi mereka peluang mendapat manfaat ekonomi.
Dalam sebuah perbincangan, Eko bercerita soal awal mula keprihatinannya. Dia melihat tata kelola sampah di Kabupaten Serang benar-benar memprihatinkan. Daerah itu bahkan berstatus darurat sampah. Menurutnya, kondisi itu tak bisa dibiarkan begitu saja.
"Saya tergerak untuk mengedukasi masyarakat, agar mereka bisa berperan aktif mengelola sampah," ujar Eko. "Dengan begitu, mereka bisa dapat manfaat ekonomis." Dia juga menyoroti fakta bahwa saat ini Kabupaten Serang tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sendiri. "Jadi, sampah dari sini masih dibuang ke TPA kabupaten atau kota lain," imbuhnya.
Sebelum mengajak orang lain, Eko memulai dari diri dan keluarganya. Dia belajar mengelola sampah, memilah, dan memanfaatkan yang masih punya nilai. Setelah lingkungan keluarganya paham, barulah dia memberanikan diri mendirikan bank sampah. Lokasinya tak jauh—di halaman samping rumahnya, dengan modal pribadi.
Artikel Terkait
Puluhan WNI Terjaring dalam Penggerebekan Judi Online di Perbatasan Myanmar
Enam Bocah Tewas Tenggelam di Lubang Bekas Tambang Bukit Jaddih
Kepulan Asap dan Kepanikan: 126 Pasien Dievakuasi dalam Kebakaran Rumah Sakit di Subang
Saan Mustopa Tinjau Lokasi, Solusi Banjir 20 Tahun di Karangligar Dipercepat