Peternak Buka Suara: Middleman Dalang Lonjakan Harga Telur di Pasaran

- Rabu, 19 November 2025 | 20:50 WIB
Peternak Buka Suara: Middleman Dalang Lonjakan Harga Telur di Pasaran

Yesi mencontohkan, sementara harga di tingkat peternak Blitar tetap stabil di kisaran Rp24.000-Rp26.500 per kilogram, harga di pasar retail bisa mencapai Rp35.000. Kondisi ini menunjukkan adanya selisih margin yang signifikan di tingkat distributor.

Dukungan Pemerintah Diakui Peternak

Yudianto mengapresiasi perhatian dan kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, khususnya bantuan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung sejak Oktober yang membantu menekan biaya pakan.

"Pak Menteri hadir ketika kami kesulitan. SPHP jagung sangat membantu dan kami berharap berlanjut untuk menjaga stabilitas di Desember dan Januari," tambah Yudianto.

Respon Pemerintah

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada seluruh peternak dan pengusaha telur. Ia menegaskan bahwa kenaikan harga yang terjadi belakangan ini tidak signifikan dan bersifat sementara.

"Kenaikannya hanya sedikit, dan dalam waktu dekat insyaallah akan turun. Apalagi harga DOC sudah turun signifikan dari Rp14.000 menjadi Rp11.500," kata Amran.

Amran juga mengingatkan akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang mempermainkan harga di pasar, sambil memastikan kondisi akan segera terkoreksi dengan sendirinya.

Tuntutan Pengawasan Rantai Distribusi

Para peternak meminta pemerintah memperketat kontrol di sektor perdagangan, khususnya dalam mengawasi praktik middleman yang dinilai menjadi penyebab utama ketidakstabilan harga di tingkat konsumen.

"Kalau middleman mencari laba secara wajar, harga di end user tidak akan mahal. Tapi kalau ada satu saja rantai yang mengambil keuntungan tidak wajar, dampaknya membuat harga di konsumen melambung," pungkas Yesi.


Halaman:

Komentar