SAWITKU-Maraknya kasus kecelakaan kerja menunjukkan bahwa industri sawit sebelumnya sepenuh aman dan ramah bagi pekerja.
Kasus tewasnya pekerja secara mengenaskan di tungku rebusan sawit PT Pabrik Agro Sejahtera (PAS) hingga tewasnya tiga pekerja PT Tunggal Perkasa Plantation (TPP3) Aceh Jaya usai terjepit alat berat (Grader) saat bekerja di perkebunan sawit di wilayah Gunung Tunji Blok 11 Desa Crak Mong, Kecamatan Sampoiniet, hanyalah sedikit contoh dari buruknya kinerja di industri sawit.
Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat sebanyak 7.891 kasus kecelakaan kerja terjadi di perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada periode Januari 2023 sampai Juni 2023.
Baca Juga: Begini Kronologi Kematian Janggal Pekerja Sawit, Kaki Tak Utuh
Dengan begitu sebanyak 52.766 kasus kecelakaan kerja dialami perkebunan kelapa sawit sejak 2019 hingga Juni 2023.
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaaan, Nila Kurnia menilai, dari jumlah kasus yang ada, bisa dinilai pekerjaan perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu subsektor pertanian memiliki risiko tinggi, sehingga termasuk dalam salah satu kategori pekerjaan yang berbahaya atau hazardous work.
Artikel Terkait
Infak Jumat Berkumpul Rp80 Miliar, Solidaritas Muhammadiyah untuk Korban Banjir Sumatera
Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, Mantan Danpuspom ABRI, Tutup Usia
Teddy Wijaya Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Dari Detik Pertama, Semua Sudah Bergerak
Dana Danantara: Antara Penangkal Penyakit Belanda dan Jerat Baru bagi Ekonomi Indonesia