Analisis Hidrogeologi dan Biaya Tinggi
Untuk menemukan daerah resapan akuifer, diperlukan analisis hidrogeologi menggunakan teknologi isotop. Proses inilah yang membutuhkan biaya besar karena melibatkan banyak ilmu pengetahuan.
Ketika air tanah muncul ke permukaan karena terpotong topografi, ia menjadi mata air yang merupakan hulu sungai. Mata air inilah yang membuat sungai tidak kering meski musim kemarau, namun karena rentan kontaminasi, jarang digunakan industri.
Regulasi dan Izin Pengambilan Air AMDK
Pakar lain, Irwan Iskandar, menegaskan bahwa pengambilan air baku oleh industri AMDK diatur ketat oleh pemerintah. Perusahaan harus membayar Nilai Perolehan Air (NPA) dan mengantongi izin dari Kementerian ESDM melalui Badan Geologi.
Permohonan izin harus dilengkapi data identitas pemohon, lokasi pengeboran, dan jangka waktu penggunaan. Proses konstruksi sumur diawasi langsung, termasuk desain sumur, analisis kimia air, dan uji pompa selama 72 jam untuk memastikan kestabilan air tanah.
Badan Geologi tidak mengizinkan pengambilan air dari lapisan dangkal. Semua regulasi ini memastikan industri AMDK tidak seenaknya menggunakan air tanah pegunungan dan turut menjaga kelestariannya.
Artikel Terkait
Basarnas Yogyakarta Kerahkan 91 Personel untuk Kawal Libur Nataru
Pemerintah Didesak Segera Sahkan UU Etika untuk Akhiri Polemik Pejabat
Wendra Setiawan: Saya Sengaja Kurangi Posting Politik, Alasannya Rasa Ngeri
Kemendikti Siapkan Rp 100 Miliar untuk Riset Dosen yang Langsung Nyambung ke Masyarakat