Undang-Undang Leahy, yang mengambil nama Senator Patrick Leahy, dirancang untuk mencegah dana Amerika mencapai entitas asing yang terlibat dalam penyiksaan, pembunuhan di luar hukum, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Konflik Gaza dinilai sebagai ujian kritis terhadap implementasi undang-undang ini, mengingat Israel menerima minimal $3,8 miliar bantuan keamanan AS setiap tahun.
Proses peninjauan insiden-insiden pelanggaran HAM ini diperkirakan memakan waktu bertahun-tahun. Israel sendiri tunduk pada prosedur peninjauan khusus yang memerlukan konsensus di antara pejabat tinggi AS, berbeda dengan mekanisme untuk negara lain dimana satu keberatan saja dapat menghentikan aliran bantuan.
Bantuan militer AS kepada Israel yang mencapai setidaknya $3,8 miliar per tahun mengalami peningkatan signifikan pasca dimulainya perang pada Oktober 2023.
Artikel Terkait
Darurat Sampah Sulawesi Utara: 13 Kabupaten/Kota Ditetapkan Darurat, Ini Penyebabnya
Transformasi Projo: Logo Baru, Makna Baru, dari Pro Jokowi ke Pro Rakyat & Indonesia
187 Jemaah Umrah Kalbar Terlantar di Surabaya Diduga Kena Tipu Koperasi Berkah Bersama Arafah
Kebakaran Hebat Truk Tangki BBM 24.000 Liter Terguling di Cianjur, Begini Kronologinya