Papan Interaktif IFP dari Kemendikdasmen: Solusi Pembelajaran Digital di Sekolah Indonesia
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menyalurkan sekitar 35 ribu unit Interactive Flat Panel (IFP) atau papan tulis interaktif ke berbagai sekolah di Indonesia. Bantuan teknologi pendidikan ini difokuskan pada sekolah-sekolah yang dinilai paling membutuhkan, sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis digital.
Antusiasme Siswa dan Guru terhadap Papan Interaktif IFP
Di SMP Negeri 28 Bandung, salah satu sekolah penerima, respons terhadap kehadiran IFP sangat positif. Alyaa, Guru Bimbingan Konseling di sekolah tersebut, mengungkapkan bahwa siswa-siswi menjadi lebih antusias dan aktif selama proses belajar mengajar.
"Manfaatnya sangat besar, terutama di era digital seperti sekarang. Hampir semua mata pelajaran sudah memanfaatkan teknologi," ujarnya.
Manfaat Pembelajaran Interaktif dengan IFP
IFP memungkinkan guru menyajikan materi dalam bentuk video, kuis, dan permainan interaktif. Hal ini tidak hanya membuat siswa lebih semangat, tetapi juga mendorong partisipasi aktif, bahkan dari siswa yang biasanya kurang aktif di kelas.
“Anak-anak jadi lebih excited dan ada gerak. Mereka antusias maju ke depan untuk memencet tombol di layar,” tambah Alyaa.
Meningkatkan Pemahaman Materi dengan Teknologi
Zeverino (14), siswa kelas 9 SMP Negeri 28 Bandung, membenarkan bahwa belajar menggunakan IFP terasa lebih seru dan mudah dipahami.
“Kita bisa main mini games, dan materi seperti IPA jadi lebih gampang dimengerti karena langsung interaktif,” katanya.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kisah Inspiratif Enik Susilowati: Dari Keterbatasan Menuju Cita-cita di SRT 2 Banyuwangi
Sekolah Rakyat: Program Gratis Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan
Kecelakaan Beruntun 4 Mobil di Pantura Cirebon: Kronologi, Penyebab, dan Korban
Workshop Gaharu Lampung 2025: Kolaborasi Atasi Krisis Air dan Sosial