Korban Jiwa Serangan Israel di Gaza Meningkat, 50 Tewas Termasuk 22 Anak-Anak
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan peningkatan korban jiwa akibat serangan Israel semalaman menjadi 50 orang, dengan 22 di antaranya merupakan anak-anak. Angka ini meningkat dari laporan sebelumnya yang menyebutkan 30 korban jiwa.
Serangan Tenda Pengungsi dan Sekitar Rumah Sakit
Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Bassal, mengungkapkan bahwa serangan Israel menargetkan tenda pengungsi, rumah penduduk, dan wilayah sekitar rumah sakit di Jalur Gaza. Bassal menggambarkan situasi saat ini sebagai bencana dan mengerikan, sekaligus menyatakan tindakan Israel sebagai pelanggaran nyata terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Penyebab Eskalasi dan Klaim dari Kedua Pihak
Serangan udara Israel ke Gaza diluncurkan pada Selasa (28/10) setelah menuduh Hamas menyerang pasukan Israel dan melanggar gencatan senjata. Meskipun Israel tidak mengungkap lokasi pasti serangan, Hamas membantah keterlibatan dalam insiden penembakan di Rafah dan menegaskan komitmennya terhadap gencatan senjata.
Dukungan AS Terhadap Tindakan Israel
Presiden AS Donald Trump membela tindakan Israel di Gaza dengan menyatakan bahwa Israel berhak melakukan serangan balasan. Trump yakin serangan ini tidak akan membahayakan gencatan senjata. Dukungan serupa juga datang dari Wakil Presiden AS JD Vance yang menegaskan gencatan senjata tetap berlaku meski terjadi pertempuran kecil.
Artikel Terkait
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian
Bupati Lampung Tengah Tersandung Suap Rp5,7 Miliar untuk Bayar Utang Kampanye
Suharti Buka Suara: Data Pendidikan Masih Banyak PR Meski 71,9% Dinilai Baik