Posisi Wapres Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan publik jelang satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto. Analis politik Syahganda Nainggolan menyebut salah satu masalah serius yang dihadapi pemerintahan ini adalah tingkat kepercayaan yang rendah terhadap figur wakil presiden.
"Dalam menjalankan pemerintahannya, masalah trust terhadap wakil presiden. Karena hampir sebagian masyarakat ini kan tidak trust terhadap wakil presidennya," ujar Syahganda dalam channel YouTube Abraham Samad SPEAK UP, seperti dikutip Kamis (16/10/2025).
Kekhawatiran publik, menurutnya, bukan hanya pada masa depan politik Prabowo, tetapi juga pada potensi suksesi kepemimpinan. "Yang paling ditakutkan rakyat ini kalau Prabowo meninggal, ini orang jadi presiden. Kan gitu," tegasnya.
Syahganda mempertanyakan kapasitas dan legitimasi Wapres Gibran yang dinilai kurang memiliki modal politik dan pengalaman memadai. "Kenapa ini anak kecil enggak punya modal tiba-tiba jadi wapres? Kan kira-kira gitu kecil ya? Iya dong," sindirnya.
Kritik serupa disampaikan Abraham Samad yang menyebut proses keterpilihan wakil presiden ini mengandung cacat konstitusional. "Keterpilihannya itu mengandung cacat konstitusilah. Cacat anak haram konstitusi," kata Abraham Samad.
Abraham juga menilai kapasitas sang wakil presiden masih jauh dari memadai untuk memimpin negara. "Kalau dilihat itu, kalau kita berkaca daripada secondary school, itu sebenarnya SMP plus saja," ucapnya.
Syahganda lantas mengusulkan revisi aturan konstitusi mengenai suksesi kepemimpinan. "Bahwa tidak otomatis kalau presiden meninggal, wapresnya jadi presiden. Itu yang harus dipastikan. Apakah undang-undangnya harus direvisi, diamandemen, atau bagaimana," jelasnya.
Artikel Terkait
Latihan Maritim Bakamla RI dan India: Solidaritas di Atas Ombak Laut Jawa
Tanggung Jawab atau Kursi? Pilihan Berat Pejabat di Tengah Duka Sumatra
Tragis di Jalan Serang-Cilegon, Pemuda 19 Tahun Tewas Tertabrak Truk
PMI Kirim Bantuan Darurat ke Aceh dan Sumatera yang Terdampak Banjir