Puncak kontroversi terjadi ketika Erick Thohir menggelar konferensi pers dan menunjukkan surat yang diklaim dari FIFA yang meminta penggantian rumput JIS. Namun, yang dibacakan hanya bagian tertentu. Padahal, paragraf pertama surat tersebut berbunyi:
Artinya, surat itu adalah tanggapan atas laporan yang dikirimkan PSSI sendiri, bukan perintah resmi dari FIFA. Banyak pihak yang menilai ini adalah bentuk manipulasi narasi teknis untuk tujuan politik.
Ironi Akhir: Stadion Tergenang
Rumput JIS akhirnya diganti. Ironisnya, setelah penggantian tersebut, stadion justru mengalami genangan air. Citra yang ingin "dipoles" malah menjadi rusak akibat kontroversi yang diciptakan sendiri.
Kisah ini menunjukkan bagaimana sepak bola dan infrastruktur olahraga bisa menjadi alat permainan politik. Ambisi kekuasaan diduga menjadi dalang di balik manuver-manuver yang merugikan dunia olahraga nasional.
Sumber Artikel Asli: https://www.geisway.com/2023/06/erick-thohir-sang-manipulator-publik.html
Artikel Terkait
Kerry Adrianto Cs Didakwa Rugikan Negara Rp 285 Triliun, Ini Modus yang Dituduhkan
Luhut Mau Pakai APBN untuk Family Office? Purbaya Berang: Bikin Sendiri Saja!
Kluivert Gagal Bawa Indonesia ke Piala Asia, Kini Pamit Pulang Kampung: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Ammar Zoni Terancam Hukuman Mati! Ini Kata Jaksa Soal Kasusnya