Seorang kepala puskesmas di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berinisial J, diduga menjadi korban salah tangkap sekaligus penganiayaan brutal oleh aparat kepolisian saat terjadi bentrokan dalam proses eksekusi lahan di Dusun Palludai, Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Campalagian, Rabu (3/7/2025).
Tragedi memilukan ini terjadi ketika aparat keamanan terlibat bentrok dengan massa yang menolak pengosongan lahan. J yang saat itu berada di rumah mertuanya — yang lokasinya berdekatan dengan area eksekusi, namun tidak termasuk objek sengketa — justru ikut terseret dalam kekacauan.
Tanpa peringatan, beberapa polisi mendobrak pintu rumah keluarga tersebut dan menyeret J keluar. Dugaan penganiayaan pun muncul, setelah korban mengalami luka serius di bagian kepala akibat benturan benda tumpul, bahkan dilaporkan mengalami pendarahan otak dan harus mendapatkan perawatan intensif.
Pihak keluarga menyatakan J tidak memiliki keterlibatan dalam konflik tersebut dan hanya kebetulan berada di lokasi karena kunjungan pribadi.
Namun berbeda dengan klaim keluarga, Kapolres Polewali Mandar, AKBP Anjar Purwoko, menampik adanya salah tangkap. Menurutnya, polisi hanya mengamankan J karena terpantau berada di depan kerumunan saat insiden memanas.
Artikel Terkait
Kabar Terbaru! Ini Jadwal Resmi Pembukaan CPNS 2026 dari Pemerintah
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol, 3 Motor Curian Disita!
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI, Ini Faktanya
Densus 88 Turun Tangan di Surabaya, Ini yang Dikejar!