Malam pergantian tahun di Batang Toru terasa berbeda. Di tengah tenda-tenda pengungsian, Presiden Prabowo Subianto justru memilih untuk bersama warga yang terdampak bencana. Suasana haru dan semangat berbaur di udara lembab Tapanuli Selatan itu, Rabu (31/12) malam.
Dengan suara lantang yang akrab di telinga, Prabowo menyemangati mereka. Ia mengakui, musibah dan tantangan yang datang memang berat. Namun begitu, kata kuncinya adalah ketegaran. "Kita menghadapi kesulitan, kita menghadapi musibah, kita menghadapi tantangan, harus terus semangat, ikhlas," ujarnya.
Lalu ia melanjutkan, "Kita harus terus kuat, tegar jiwa kita dan yang paling penting tadi kita harus gotong royong, kita harus bersama-sama menghadapi kesulitan."
Pesan gotong royong itu ia tekankan berulang. Bagi Prabowo, solidaritas adalah penawar utama di kala sulit.
Ia tidak sendirian. Tampak sejumlah wajah familiar mendampinginya dalam momen khusus ini. Ada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berdampingan dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Mendagri Tito Karnavian dan Menlu Sugiono juga hadir. Tak ketinggalan, Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya, Mensesneg Prasetyo Hadi, Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, serta Gubernur Sumut Bobby Nasution turut meramaikan rombongan.
Artikel Terkait
Bali dan Jogja Ramai, Arus Wisatawan Naik Jelang Malam Tahun Baru
Prabowo Akhiri Tahun di Pengungsian, Soroti Kemajuan Pemulihan Pascabencana
Prabowo Tegaskan Penegakan Hukum Tanpa Ragu di Tengah Reruntuhan Batang Toru
Indonesia Waspadai Ketegangan di Yaman, Soroti Keamanan Pelajar dan Jalur Damai