Di tengah riuh Rapimnas Golkar di Jakarta Barat, Sabtu lalu, Bahlil Lahadalia menyampaikan pesan yang tegas. Ketua Umum partai itu menegaskan, Golkar tak boleh disalahgunakan. Tujuannya harus jelas: memperjuangkan kesejahteraan rakyat, bukan sekelompok pengusaha.
Bahlil sendiri bersikukuh, dia tak pernah menjadikan partai sebagai kendaraan pribadi. Baik untuk urusan bisnis maupun kepentingan lainnya. Malah, dia meminta para kadernya berani menegur jika suatu saat dia terlihat melenceng.
Ucapnya lantang di hadapan para peserta rapat. Pernyataan itu sekaligus menepis segala prasangka.
Menurut Bahlil, dia juga tak pernah meminta dilayani secara berlebihan. Justru sebaliknya. “Saya sudah tahu bagaimana cara mengurus pribadi saya sejak kecil,” katanya. Gaya hidup mandiri itu dia jadikan pembeda. “Saya dilahirkan bukan untuk diurus, tapi untuk mengurus. Itulah perbedaan saya yang substantif.”
Artikel Terkait
Kepala Desa Beraksi Lagi, Kali Ini Tuntut Kendali Penuh atas Dana Desa
Tujuh Hari yang Menentukan Nasib Upah Buruh
KSAD Minta Media Tak Ekspos Kekurangan Penanganan Bencana, Organisasi Pers Soroti Pembatasan Informasi
Presiden Lee Jae Myung Usulkan Perawatan Rambut Rontok Ditanggung Asuransi, Pro dan Kontra Mengemuka