"Upaya perdamaian secara informal tidak menghapus unsur pidana dari tindakan melawan hukum tersebut," tegas KKJ.
Lapisan ketiga ini yang paradoks. Negara, yang mestinya jadi sumber informasi terpercaya, malah berpotensi jadi produsen disinformasi. Kalau saluran koreksi dari media ditutup, pernyataan pejabat yang menyesatkan akan beredar tanpa penyeimbang. Ruang publik akhirnya dipenuhi narasi tunggal yang mungkin jauh dari fakta. Praktik semacam ini, lagi-lagi menurut KKJ, bertentangan dengan prinsip negara hukum.
Desakan di Tengah Kekacauan
Menghadapi situasi ini, KKJ yang beranggotakan 11 organisasi seperti AJI, LBH Pers, sampai Amnesty International Indonesia melayangkan lima desakan.
Pertama, minta maaf terbuka dari Presiden untuk jurnalis yang diintimidasi, plus tetapkan Status Bencana Nasional. Kedua, jamin perlindungan penuh buat kerja pers di lokasi bencana. Ketiga, suruh seluruh pejabat stop keluarkan pernyataan menyesatkan. Keempat, desak Dewan Pers untuk mendorong negara lindungi kemerdekaan pers. Kelima, seru perusahaan media untuk tolak segala bentuk sensor.
Desakan ini ibarat cermin yang ditunjukkan ke dua pihak: negara dan media. Negara diingatkan soal komitmennya pada hak warga di saat paling sulit. Media diingatkan mandatnya sebagai kontrol sosial, bukan corong pembungkaman.
Jejak yang Tertutup Kabut
Bencana di Sumatera menyisakan dua jenis puing. Puing fisik yang berserakan di tanah, dan puing informasi yang berserakan di ruang publik. Yang pertama bisa dibersihkan dengan alat berat dan tenaga bersama. Yang kedua butuh keberanian lebih untuk dibereskan.
Kisah Agus, artikel yang hilang, dan siaran langsung yang bungkam adalah potongan-potongan cerita besar. Cerita tentang siapa yang berhak bicara, tentang fakta yang diperjuangkan atau dikubur, tentang ruang publik yang dipersempit dalam diam.
Ketika kabut pembatasan menyelubungi sebuah bencana, tugas kita adalah menyalakan lilin verifikasi. Sebab dalam situasi seperti ini, informasi yang bebas dan akurat bukanlah barang mewah. Itu adalah pertolongan pertama.
Artikel Terkait
Jade Wine Divine Spring: Konflik Abadi yang Diuji oleh Sebuah Hati yang Tak Bernoda
Tragedi di Srimulyo: Istri Hantam Suami Pakai Tabung Gas, Keluarga Pilih Maaf
Sorotan Empati: Kepala BGN Main Golf Saat Sumatera Dilanda Bencana
Jelang Nataru 2025, 2,9 Juta Kendaraan Diprediksi Serbu Jalur Mudik