Di sisi lain, Nanik sangat mengapresiasi kreativitas para pelaksana di lapangan. Dia melihat banyak kepala SPPG, relawan dapur, dan mitra yang sudah berusaha keras membuat edukasi gizi jadi lebih menarik bagi anak-anak.
Nah, dari situlah muncul ide kostum Power Rangers tadi. Bayangkan, saat mobil pengantar makanan datang, yang turun adalah ‘Power Rangers’ yang membawa kotak makan bergizi. Rasanya pasti berbeda.
"Kami berikan pengemudi itu kostum Power Rangers, jadi antusiasme mereka itu makin tinggi. Bilang ke siswa, besok saya akan bawa Power Rangers ke sini lagi, kalau pada mau makan sayur. Besok tak (saya) bawakan jajan, sekali-sekali bawakan burger atau apa, gitu, tetapi dengan catatan makan sayur," ujarnya menjelaskan skemanya.
Jadi, intinya sederhana: membuat hal yang baik terasa menyenangkan. Dengan pendekatan yang lebih hidup dan dekat dengan dunia anak, program makan bergizi diharapkan bisa lebih diterima, bukan sekadar kewajiban.
Artikel Terkait
Infak Jumat Berkumpul Rp80 Miliar, Solidaritas Muhammadiyah untuk Korban Banjir Sumatera
Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, Mantan Danpuspom ABRI, Tutup Usia
Teddy Wijaya Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Dari Detik Pertama, Semua Sudah Bergerak
Dana Danantara: Antara Penangkal Penyakit Belanda dan Jerat Baru bagi Ekonomi Indonesia