Pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tiba-tiba jadi perbincangan hangat. Pasalnya, ia menyebut ketiganya hanya "tiga provinsi dari 38 provinsi".
Ucapan itu meluncur dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin lalu. Prabowo menyinggung soal desakan sejumlah pihak yang meminta status darurat bencana nasional segera ditetapkan.
Menurutnya, pemerintah sudah mengerahkan segala upaya. Situasi, klaim Presiden, sepenuhnya terkendali.
"Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali. Saya monitor terus, ya,"
Begitu kata Prabowo di hadapan para menteri.
Namun begitu, nada pernyataan itu justru memantik reaksi. Banyak yang menangkap kesan kurang empati. Seolah penderitaan korban direduksi menjadi sekadar angka dan perbandingan statistik belaka.
Artikel Terkait
Bantuan UEA Ditolak, Sementara Korban Sumatera Masih Bergantung pada Relawan
Juru Bicara Bencana Aceh yang Berani Bungkam Janji Kosong Jakarta
Garis Start yang Tak Setara: Ketika Pendidikan Justru Memperdalam Jurang
Trump Desak Ukraina Segera Akhiri Perang, Sebut Rusia Sudah Siap