YouTuber Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan, yang lebih dikenal sebagai Resbob, akhirnya ditangkap. Penangkapan ini berawal dari pernyataannya yang dinilai menghina suku Sunda dan memicu kemarahan luas. Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, mengungkapkan bahwa Resbob sempat berpindah-pindah lokasi untuk menghindari kejaran.
Menurut sejumlah saksi, ujaran kebencian itu mulai viral sekitar tanggal 10 Desember. Reaksi masyarakat, khususnya dari etnis Sunda, begitu keras. Rasa kecewa dan sakit hati yang muncul membuat Polda Jabar turun tangan.
"Reaksi masyarakat saudara-saudara saya dari etnis Sunda begitu kecewa, begitu sakit hati dan tidak nyaman," kata Rudi dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (17/12).
"Untuk itu kami hadir, kepolisian daerah Jawa Barat dengan menugaskan teman-teman dari Direktorat Siber Polda Jabar."
Penelusuran pun segera dimulai. Tim siber berusaha mengendus jejak digital Resbob. Awalnya sulit, karena akun tersebut berpindah-pihak dan pemiliknya terus bergerak.
"Kita ikuti jejaknya. Yang bersangkutan ini berpindah-pindah, sampai ke Jawa Timur, Surabaya," ucap Rudi menjelaskan perburuan itu.
"Akhirnya kemarin, dua hari yang lalu, kita dapat menemukan keberadaannya di Ungaran, Jawa Tengah, Semarang."
Artikel Terkait
Live Streamer Resbob Ditangkap, Viral Demi Saweran Berujung Bui
Sastra Tak Pernah Mati: Dari Lontar hingga Layar Ponsel
Bromo Terjepit: Ekonomi Menggeliat, Alam Mulai Merintih
Otoritas Tanpa Kelekatan: Ketika Kepatuhan Anak Hanya Jadi Topeng Jarak Emosional