Sudah lebih dari tiga pekan berlalu sejak banjir bandang dan longsor melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Sisa-sisa bencana itu, berupa timbunan lumpur dan sampah, masih terlihat di mana-mana. Tapi perlahan, mulai ada gerak. TNI dan Polri, bahu-membahu dengan warga setempat, kini mulai bergerak membersihkan kawasan yang terdampak parah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Di Padang Pariaman, Sumbar, suasana SMA Negeri 1 Batang Anai yang biasanya ramai dengan celoteh siswa, kini dipenuhi suara sekop menyekop. Sejak pagi buta, Rabu (17/12) lalu, 29 personel Korpolairud Baharkam Polri turun langsung ke lokasi. Mereka bekerja manual, mengangkat lumpur tebal yang menggenangi ruang kelas dan menutupi halaman sekolah. Pekerjaan itu berlangsung seharian penuh, dari pukul delapan pagi hingga sore hari.
Fokusnya jelas: mengembalikan fungsi sekolah secepat mungkin. Ruang kelas, halaman, sampai fasilitas pendukung lain dibersihkan satu per satu. Targetnya, agar kegiatan belajar mengajar bisa segera kembali berdenyut.
Kabag Penum Div Humas Polri, Kombes Erdi A. Chaniago, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar seremonial.
“Ini wujud nyata kepedulian kami untuk dunia pendidikan. Kami enggak mau siswa tertunda belajarnya terlalu lama. Harapannya, mereka bisa kembali belajar dengan kondisi yang aman dan nyaman,” ujar Erdi.
Menariknya, upaya pembersihan ini murni gotong royong. Personel Polri tidak bekerja sendirian. Mereka didukung penuh oleh guru, staf sekolah, dan bahkan warga sekitar yang rela ikut mengotori tangan. Sinergi semacam ini, kata Erdi, yang membuat semuanya berjalan lancar.
“Kolaborasi itu kuncinya. Polri akan terus hadir di setiap upaya kemanusiaan, apalagi untuk pemulihan pascabencana seperti sekarang,” tambahnya.
Artikel Terkait
Otoritas Tanpa Kelekatan: Ketika Kepatuhan Anak Hanya Jadi Topeng Jarak Emosional
Gatot Nurmantyo Tuding Kapolri Bangkang Konstitusi Lewat Perpol 10/2025
Didu Desak Prabowo Lakukan Operasi Kedaulatan untuk Rebut Indonesia dari Oligarki dan Asing
Polisi Ungkap Pelaku Pembakaran Kalibata, Kerugian Capai Rp 1,2 Miliar