Dari Cibubur ke Senopati: Kisah Arul dan Pintu Harapan Bernama Magang Nasional

- Jumat, 05 Desember 2025 | 15:30 WIB
Dari Cibubur ke Senopati: Kisah Arul dan Pintu Harapan Bernama Magang Nasional

Senin pagi itu, 25 November 2025, Muhamad Gofahrul Ikhsan akhirnya tiba juga di gedung Office 8 di kawasan Senopati. Di usia 22 tahun, pemuda yang akrab disapa Arul ini resmi memulai perjalanan enam bulannya sebagai peserta magang di Hasnur Group Indonesia. Bukan cuma hari pertama kerja biasa. Bagi anak Cibubur ini, hari itu terasa seperti hidupnya mulai bergerak lagi setelah sekian lama diam di tempat.

“Sempat merasa ini peluang terakhir,” ucap Arul, mengenang masa-masa sebelum diterima.

Dia bercerita, sebelumnya sudah apply ke mana-mana. Hasilnya? Sunyi senyap. Pernah ada perusahaan yang menghubungi, tapi alamatnya ternyata fiktif. “Di Google Maps cuma kebon kosong,” katanya sambil tertawa kecil. Tawa yang masih menyisakan rasa was-was dari masa lalu. Pemuda lulusan Psikologi yang baru wisuda Oktober 2025 itu sempat pesimis. Di tengah gempuran berita PHK, banjir fresh graduate, dan persaingan dengan pekerja berpengalaman, rasanya harapan untuk bekerja makin menjauh. Ia sudah merasa minder duluan.

Hingga kemudian dia menemukan program Magang Nasional.

“Pas lihat daftar perusahaannya, kaget banget. Banyak, gede-gede. Dari bank sampai tambang,” kenangnya. “Baru rasanya ada pintu harapan yang kebuka.”

Menurut informasi dari Kemnaker, program ini memang jadi salah satu prioritas pemerintahan saat ini. Tujuannya jelas: menjembatani lulusan baru dengan kebutuhan riil industri, sekaligus mempersiapkan tenaga kerja muda sebelum benar-benar terjun. Inisiatif ini digulirkan untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan yang kian pelik, dengan harapan bisa mempercepat penyerapan angkatan kerja muda.

Programnya sendiri menargetkan lulusan baru, maksimal setahun setelah wisuda, baik dari jenjang Diploma maupun Sarjana. Pesertanya ditargetkan ratusan ribu, tersebar di seluruh Indonesia, dengan melibatkan ratusan perusahaan mitra dari berbagai sektor. Mereka akan menjalani magang intensif selama setengah tahun, yang dilaksanakan dalam beberapa gelombang setiap tahunnya.

Magang Demi Masa Depan, Bukan Sekadar Status

Bagi Arul, magang ini bukan aktivitas iseng. Sejak masih kuliah, dia sudah memandang pengalaman kerja sebagai modal bertahan hidup yang serius. “Dari awal aku tahu nyari kerja itu bakal susah banget. Jadi harus punya pengalaman duluan,” tuturnya.

Ini bukan pengalaman magang pertamanya. Dari situ dia belajar bahwa kerja tak cuma menambah nilai di CV, tapi juga bisa membantu menopang kebutuhan keluarga. “Lumayan buat jajan, terus bisa ngasih ke mama sama adik,” ujarnya.

Kini, lewat Magang Nasional Batch 2, Arul ditempatkan di divisi Knowledge Management Hasnur Group. Di perusahaan yang dia sebut punya lingkungan kerja religius dan suportif itu, kepercayaan dirinya yang sempat goyah perlahan pulih. “Rasanya kayak, oh ternyata aku bisa ya diterima di perusahaan besar,” ucapnya penuh syukur.


Halaman:

Komentar