jelas Agus. Pengelolaannya nanti diserahkan pada PT AMI dan pengelola stadion.
Kalau dirinci, ke-15 titik rawan tadi tersebar di beberapa jalan utama. Mulai dari Jalan Pasar Kembang depan Stasiun Tugu, Jogonegaran, sampai ke KS Tubun dan KH Ahmad Dahlan. Lalu ada juga Brigjen Katamso, Taman Siswa, Veteran, hingga kawasan Dagen dan Pajeksan. Urip Sumoharjo, Margo Utomo, Perwakilan, Reksobayan, dan tentu saja Malioboro sendiri juga masuk daftar.
Kabar baiknya, Pemkot memastikan Malioboro tidak akan diterapkan sebagai kawasan full pedestrian selama Nataru nanti. Kebijakan ini diharapkan bisa meredam kemunculan parkir liar di jalur-jalur sirip Malioboro, yang sebelumnya meningkat saat uji coba kawasan bebas kendaraan digelar.
Semua rencana ini akan dijalankan dalam Operasi Lilin Progo 2025. Pengawasan dan penertiban akan difokuskan pada titik-titik rawan tadi. Tinggal tunggu saja, apakah langkah antisipasi ini cukup ampuh menghadapi ‘banjir’ kendaraan yang diprediksi akan memadati Kota Gudeg dalam beberapa minggu ke depan.
Artikel Terkait
Polisi Ungkap Pelaku Pembakaran Kalibata, Kerugian Capai Rp 1,2 Miliar
Ledakan di Zaporizhzhia: 26 Terluka, Apartemen Berubah Jadi Puing Berasap
Prabowo Langsung Pimpin Rapat Darurat di Sumbar Usai Mendarat
Rasa Cukup: Nikmat yang Sering Terlupa