“Komitmen mereka luar biasa. Dalam waktu relatif singkat, perkembangan mereka sangat signifikan. Ini murni buah dari kesungguhan dan ketekunan.”
Suasana haru benar-benar memuncak ketika orang tua mulai berdatangan. Pelukan erat, bisikan doa, dan air mata yang tak tertahankan. Campur aduk perasaan bangga sekaligus berat melepas.
“Dia berjuang keras selama setengah tahun ini,” ucap seorang ibu sambil mengusap pelan sudut matanya. “Tidak mudah, tapi dia jalani dengan hati.”
Prosesi doa pun digelar dengan khidmat. Para santri berbaris rapi, kepala tertunduk, menyimak setiap kata yang dipanjatkan para ustaz. Suara doa yang menggema di pelataran itu seolah merangkum seluruh perjalanan mereka: setiap lelah, setiap usaha, setiap harapan yang ditanam sejak awal.
Inilah buktinya. Enam bulan penuh kesungguhan bisa mengantarkan pada gerbang pencapaian yang besar. Kuncinya cuma tiga: tekad, disiplin, dan tentu saja, doa. Perjalanan panjang menuntut ilmu di Mesir kini dimulai. Semoga tanah para nanti itu dipenuhi dengan ilmu yang bermanfaat, pengalaman tak terlupakan, dan tentu saja, prestasi yang membanggakan.
Markaz Lughoh eLKISI Mojokerto, dalam kesempatan ini, menyampaikan terima kasih yang tulus pada semua pihak yang telah mendukung. Dukungan dan doa untuk para santri tetap sangat dinantikan di perjalanan mereka selanjutnya.
[NH]
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam