Dari Lampung, Pariyem merantau sendiri ke Jakarta. Usianya baru 25 tahun. Tujuannya satu: menafkahi sang ibu yang sudah tua. Niat mulia itu harus terhenti tragis, Selasa (9/12) siang, ketika api melahap gedung Terra Drone di Kemayoran, tempatnya bekerja.
Ia terjebak di lantai lima. Di tengah kepulan asap yang pekat, nyawanya tak tertolong.
Kabar duka itu sampai ke kampung halaman. Kakaknya segera berangkat ke Ibu Kota, ditemani seorang tetangga dekat, Sulaiman. Mereka datang untuk menjemput jasad adik bungsu itu.
Menurut sejumlah saksi, informasi terakhir tentang Pariyem justru datang dari status WhatsApp-nya. Di situ, terlihat ia sedang makan siang. Hanya sesaat sebelum si jago merah berkobar.
Sulaiman masih tampak lelah ketika ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Rabu (10/12).
Dia lalu menghela napas.
Artikel Terkait
Bupati Erlina Buka Suara di Tengah Aksi: Saya Jarang di Mempawah Demi Pembangunan
Vape Berisi Obat Bius Senilai Rp 17 Miliar Digerebek Polisi di Medan
Usia 16 Tahun Jadi Batas Buka Akun Media Sosial Berisiko Tinggi
Kasus Pemerkosaan Sopir Online Bongkar Rantai Pemasok Sabu