Sabtu lalu, tepatnya tanggal 6 Desember 2025, Hamas membuat pernyataan yang cukup mengejutkan. Kelompok itu menyatakan kesediaannya untuk menyerahkan semua persenjataan yang mereka miliki di Jalur Gaza. Syaratnya cuma satu: tentara Israel harus mengakhiri pendudukannya di sana. Senjata-senjata itu, kata mereka, akan diserahkan kepada otoritas Palestina yang memerintah wilayah tersebut.
Pernyataan resmi ini disampaikan langsung oleh Khalil Al-Hayya. Sebagai kepala negosiator sekaligus pemimpin Hamas di Gaza, ia berbicara dari Doha, Qatar.
Nah, kata "negara" di sini sempat menimbulkan tanya. Ketika dikonfirmasi oleh AFP, kantor Hayya kemudian memperjelas maksudnya. Negara yang dimaksud adalah negara Palestina yang benar-benar berdaulat dan merdeka. Bukan sekadar otoritas administratif seperti sekarang.
Artikel Terkait
Semangat Inklusif Warnai CFD, Peserta Disabilitas Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana
Dewi Astutik, Mami Narkoba Rp 5 Triliun, Ditangkap di Kamboja Setelah Jaringan Golden Triangle Runtuh
Gastronomi dan Lontar: ITS Pacu Desa Wisata Gunungsari dengan Buku Kuliner dan Inovasi Kriya
Raffi-Gigi Tumpahkan Bantuan Rp15 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera