Jakarta – Udara malam di sekitar Monas, Selasa (2/12/2025) lalu, terasa berbeda. Kerumunan massa yang memadati Reuni Akbar 212 menyambut kehadiran seorang tokoh: Ustaz Abu Bakar Baasyir. Kehadiran ulama sepuh itu langsung menyedot perhatian.
Dalam sambutannya, ABB menyampaikan pesan yang tegas. Ia mengingatkan tentang totalitas dalam beragama. Menurutnya, syariat Islam harus dijalankan secara utuh, tak boleh dipilah-pilih atau dipotong begitu saja.
“Seluruh syariat Islam itu harus diamalkan, tidak boleh dipotong satupun. Karena kebenaran mutlak di dunia itu hanya Islam,” tegasnya.
Ia meyakini, hanya dengan hukum Islam lah manusia bisa menjadi baik. ABB lantas mengutip sebuah ayat tentang Allah sebagai pelindung orang beriman, yang membawa dari gelap menuju terang. Sebaliknya, kata dia, mengikuti selain Allah justru menjerumuskan ke arah yang berlawanan: “kegelapan setelah hidup terang”.
Narasi itu kemudian ia kaitkan dengan kondisi negara. Pandangannya jelas: keselamatan individu dan bangsa, dalam perspektifnya, hanya bisa diraih lewat penerapan hukum Islam.
“Negara yang dihukumi dengan Islam itu kendaraan ke surga. Tapi kalau diatur selain Islam, itu kendaraan menuju neraka,” tuturnya.
Artikel Terkait
Gunungan Cangkang Kerang di Utara Jakarta: Ancaman Kesehatan yang Mengendap
Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 836 Jiwa, 509 Masih Hilang
Tanggul Jebol, Banjir Bandang Terjang Desa Mekar Rahayu dan Porak-Porandakan Penghidupan Warga
Kemhan Hapus Cuitan Lomba Tenis, Dikecam Tak Peka Saat Korban Banjir Berduka