Respon dari negara-negara anggota ternyata cukup menggembirakan. Dukungan penuh langsung mengalir dari Arab Saudi, Iran, Mesir, hingga Filipina dan Thailand. Kelompok besar seperti Asia Pacific Group dan African Group juga ikut mendorong. Sementara itu, blok GRULAC (negara Amerika Latin dan Karibia) serta CACEEC (Eropa Timur dan Asia Tengah) menyambut positif dan menyatakan kesediaan untuk berdialog lebih lanjut.
Melihat antusiasme itu, Wamenlu Arief Havas pun menyampaikan rasa syukur.
“Kami menyampaikan apresiasi atas seluruh pandangan dan dukungan negara anggota. Komitmen kami jelas: bekerja sama secara inklusif dan konstruktif dengan semua delegasi untuk mewujudkan tata kelola royalti global yang transparan, adil, dan berorientasi masa depan,”
katanya.
Langkah selanjutnya? Indonesia akan membuka ruang dialog yang lebih luas. Mereka mengajak semua pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan negara, pelaku industri, hingga komunitas musik global, untuk duduk bersama dalam sesi SCCR mendatang.
Di balik layar, delegasi kita juga tak berhenti bergerak. Mereka menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan berbagai pihak, seperti Jepang, Amerika Serikat, perwakilan Uni Eropa, hingga organisasi internasional IFPI. Pertemuan dengan Deputy Director General WIPO, Sylvie Forbin, juga dilakukan. Semua ini menunjukkan betapa seriusnya Indonesia mendorong agenda ini ke depan.
Artikel Terkait
Titiek Soeharto Desak Kemenhut: Hentikan Semua Penebangan, Bukan Cuma Moratorium
Menteri Bahlil Bantah Tambang Picu Banjir Sumbar, Aceh dan Sumut Masih Diselidiki
Balita Bogor Kritis Diduga Dianiaya Ayah Tiri, Kondisi Tubuh Remuk dan Berdarah
Rob Menggenangi Dua Desa di Subang, Ratusan Rumah Terendam