Banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera belakangan ini memicu perdebatan sengit. Penyebabnya? Seorang anak Menteri Keuangan, Yudo Sadewa, dengan berani menuding penggundulan hutan sebagai biang keladinya. Lewat unggahan di Instagram, ia tak cuma menyoroti kerusakan ekosistem, tapi juga langsung menyebut nama: PT Toba Pulp Lestari.
"Dan ternyata yang melakukan penggundulan hutan di Sumatera adalah PT Toba Pulp Lestari yang menyebabkan banjir di Sumatera Utara dan Aceh," tulisnya. Ia lalu menambahkan kalimat yang bikin penasaran, "Tau kan punya siapa?"
Unggahan itu langsung jadi buah bibir. Efeknya cepat terasa. Bahkan, saham perusahaan tersebut di Bursa Efek dikabarkan langsung terjun bebas.
Di sisi lain, tentu saja, bantahan pun datang. PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) dengan tegas menampik semua tudingan itu. Perusahaan kertas ini bersikukuh bahwa operasional mereka sudah mengikuti aturan Pengelolaan Hutan Lestari. Mereka bilang, kegiatan Hutan Tanaman Industri mereka sudah dievaluasi oleh lembaga independen soal nilai konservasi dan stok karbonnya.
Yang menarik, dari total konsesi seluas 167.912 hektare, hanya sekitar 46.000 hektare yang dipakai untuk menanam eucalyptus. Sisanya, kata mereka, dipertahankan sebagai zona lindung.
Dalam keterangan resminya ke BEI, perusahaan menyatakan,
Artikel Terkait
Sorak-sorai di Gardu Induk Sibolga: Listrik Kembali Setelah Hari-hari Gelap
Kesalehan Kosmetik: Ketika Ibadah Hanya Jadi Hiasan Tanpa Nurani
Cik Mail, Sang Penjaga Hutan Aceh yang Berjuang Sendirian
Gembong Narkoba 2 Ton dari Ponorogo Diringkus di Hotel Mewah Kamboja